- Back to Home »
- #senyuman #Travelling #educative #sharing #backpacker #solotravelling #kelilingindonesia #ekplorerote #ekplorentt #lostboy »
- Berbagi Ke Pulau Rote Nusa Tenggara Timur Untuk Pertama Kali, Dan Saya Menemukan Keunikan Ini
Posted by : Unknown
Sabtu, 11 Juli 2015
Demam traveling benar-benar merasuki jiwa banyak orang beberapa tahun terakhir ini. Perbaikan infrastruktur dan mudahnya informasi membuat banyak orang mulai membuka mata untuk turun ke jalan, menenteng tas dan pergi jauh dari rumahnya menikmati alam dan suasana berbeda.
Meski begitu, masih banyak juga traveler yang masih
menyimpan keraguan. Biasanya traveling bertujuan mengunjungi ke objek wisata
yang memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi tidak menutup
kemungkinan traveling tidak hanya mendapatkan pemandangan yang indah, namun
traveling juga dapat memberikan pelajaran dalam kehidupan, agar lebih
mendapatkan makna arti kehidupan.
Pembelajaran dari Traveling
Selain untuk refreshing, traveling juga memiliki
manfaat lain yaitu untuk menyalurkan hobi. Ada beberapa orang yang menjadikan
traveling sebagai hobinya, karena traveling dianggap memiliki tantangan saat
menuju tujuan.
Seorang traveler akan mempersiapkan segala sesuatunya
dengan mantap sebelum ia berangkat menuju tujuan. Seorang traveler akan berusaha
menikmati perjalanannya atau bahkan persiapan sebelum perjalanannya. Dengan
begitu, seorang traveler tidak merasakan jenuh selama perjalanan dan dapat
menikmati tujuan traveling-nya.
Sekarang gw akan membahas tentang beberapa keunikan dari
pulau ROTE NDAO.
Orang Rote selalu menjadi stereotype, bahkan dianalogikan
sebagai 'musuh besar' dan lebih 'berbisa' dari pada ular. Jika ada pertanyaan,
ketemu ular dan orang Rote di Hutan, siapa yang akan di'bunuh' terlebih
dahulu?, semua akan menjawab orang Rote lebih dahulu. Itulah Pepatah yang
sering muncul jika ingin pergi ke pulau rote, bahkan orang rote sendiri yang
berkata seperti itu. Lupakan pelabelan negatif itu, orang Rote sebenarnya tidak
seperti apa yang disangkakan orang. Penduduk paling selatan Indonesia ini
memiliki kepribadian yang sopan, halus dan bersahabat. Anda mau bukti? Datang
saja ke Pulau Rote.
Berikut ada beberapa keunikan sewaktu traveling di Pulau Rote Ndao yang saya temui.
1. Kantor Bupati Berbentuk Topi TI’ILANGGA Yang Menjadikan Ciri Khas Pulau Rote Ndao
Kantor BUPATI Rote Ndao |
Kepulauan Rote juga disebut
Pulau Roti, merupakan wilayah paling selatan Indonesia. Pulau ini terkenal
dengan kekhasan budidaya lontar dan topi adat Ti’i Langga. Rote berstatus
sebagai kabupaten dengan nama Kabupaten Rote Ndao. Kantor Bupati Rote Ndao
menjadi salah satu kantor dengan keunikan bentuknya. Kantor yang beratap dan
berbentuk topi Ti’ilangga menjadikan khas dari daerah ini yaitu antenna tepat
dibagian atas topi. Antena menyiratkan, kepemimpinan, kewibawaan, percaya diri
dan keteladanan.
2. Keramahan Masyarakat Rote Ndao
Terhadap Pendatang
Bersama Warga daimaa
Hmmmm, kalo ngomongin
‘keramahan’, memang NTT ramah banget dah. Dari awal datang dan tinggal, sampai detik-detik
penjemputan kembali. Mereka bener-bener baiiiiiiiiik sekali. Dimulai dari
Tumpangan mobil yang mengantar gw ke rumah jabatan bupati, penyambutan pihak
sekolah, diantar kerumah untuk menginap, dan hampir semua rumah yang gw
lewatin, pasti tuan rumahnya menyapa. Dan bukan sekedar menyapa, tapi gw juga
disuru mampir. Sapaan khas mereka adalah, “Mari pak, singgah minum tuak“.
(‘Tuak’ adalah hasil olahan dari air gula yang disadap dari pohon lontar).
Hingga kesederhanaan dan toleransi beragama mereka untuk menyiapkan makanan
untuk kita. Mereka pasti akan menanyakan agama kita dulu dan meminta agar kita
untuk memotong ayam secara agama kita..(sekitar 5 ayam yang udah gw potong) amazing
kan?
3. Malunya Adik-Adik Terhadap Pendatang Baru
Malunya Adik-adik |
Begitu pun sewaktu gw jalan-jalan keliling rote, rata2 mereka malu dan takut bahkan baru mau lewatin mereka, tiba2 mereka lari dan mengintip dari pohon ataupun jendela rumahnya. Tapi tidak lama ketakutan mereka hilang, setelah kita memanggil adik-adik untuk berkumpul. Mereka dengan malu2 datang menghampiri gw dan melihat aneh barang yang gw gunakan seperti smartphone untuk merekam mereka.
4. Topi TI'I LANGGA Yang Terbuat Dari Daun Lontar
Cinderamata topi Ti'i Langga dari mantan wakil bupati Rote Ndao |
Ti'i Langga adalah topi tradisional orang Rote. Topi yang
konon ceritanya mirip seperti sombrero di Meksiko adalah pelengkap busana
tradisional kaum laki-laki. Topi ini dipakai saat acara-acara budaya ataupun
momen-momen lainnya. Ciri khas topi ini adalah adanya 'antena' tepat di bagian
atas topi tersebut. Model topinya pun unik dan beraneka ragam dan biasanya
sesuai dengan selera pembuatnya. Bahan dasar Ti'i Langga adalah daun lontar
yang sudah dikeringkan. Keunikan dan memiliki nilai eksotik menjadi cindera
mata pilihan bagi para pelancong. Ciri khas lainnya, Ti'i Langga menjadi hiasan
dinding orang Rote.Topi kebanggaan orang Rote ini memiliki filosofi tersendiri
dan melekat erat dalam kepribadian orang Rote. Jiwa kepemimpinan, kewibawaan,
percaya diri, menjadi contoh atau teladan terkandung dalam Ti'i Langga
tersebut.
5. SASANDO Alat Musik Yang Menghasilkan Kombinasi Suara Dari 3 Alat Musik, Yaitu Piano, Harpa dan Gitar Plastik.
Alat musik sando sudah menjadi kebanggan bagi masyarakat
Pulau Rote dan NTT. Memainkan alat musik ini sangat berbeda dengan alat musik
lainnya. selain itu, dibutuhkan ketrampilan khusus dan latihan yang ulet untuk
memainkan alat musik sasando.
Bersama Ta'e Sasanu |
Alat musik sasando terbuat dari beberapa bagian-bagian pohon
lontar dan bambu. Sedangkan dawainya terbuat dari kawat halus seperti senar
string.. Pada zaman dulu, hanya terdapat sedikit orang di NTT yang dapat
memainkan alat musik sasando. Hal tersebut dikarenakan, Ta'e sasanu atau orang
yang memainkan sasando harus menjalani ritual dan proses khusus. Kini, hampir
setiap masyarakat di NTT dapat memainkan sasando.
Sasando sudah ada dan dimainkan sejak puluhan tahun lalu.
Keunikan sasando adalah dapat menghasilkan kombinasi suara dari 3 alat musik,
yaitu piano, harpa dan gitar plastis. Sasando juga merupakan alat musik yang
memiliki kesatuan rhytm, melodi, dan bass. Jadi walaupun alat musik
tradisional, sasando memiliki sifat yang universal. Memainkan sasando dapat
dengan cara petik pada dawai yang terbuat dari kawat halus.
6. Depok Lebih Ramai Daripada Pulau Rote, Saking Sepinya Takut Jalan Malam
Jalur Masuk Kepelosok Rote Tengah |
Sepanjang perjalanan dari pelabuhan Pantai Baru menuju rumah jabatan bupati saya tidak melihat adanya kemacetan dan lancar walau hanya jalannya yang kecil dan rusak. Menariknya, jika sudah malam pukul 20.00wita warung pun jarang ada yang buka. Dan itu memang benar adanya. Ketika saya iseng keluar jalan kaki dari setelah jam 9 malam, suasananya begitu sepi dan tenang.
7. Lebih Diutamakan Keselamatan Pengendara, Hingga Adanya Plang Hati-Hati Banyak Hewan Ternak yang Bergambar Sapi.
Plang hati-hati banyak Sapi |
8. Dilarang Untuk Membuat Tenda
atau Bivak Dipinggir Pantai ataupun Dipulau Rote
Gimana gk mau masang tenda klo pemandangan malamnya kaya begini dari jam 7
Layaknya seorang traveler yang
biasa melakukan perjalanan dan sudah mempersiapkan perlengkapan seperti tenda
atau bivak pasti akan merasa senang jika melihat alam yang indah ditepi pantai
atau perbukitan pulau rote, karena bagi mereka membuat tempat istirahat di
outdoor adalah salah satu bentuk menyatunya dengan alam.
Berbeda persepsi orang Rote
yang melarang melakukan kegiatan itu, karena bagi mereka siapun orang yang datang
dari pulau lain sudah dianggap sebagai musafir, dan wajib baginya untuk
memberikan tempat untuk beristirahat dan makan.
Nah dari keunikan itulah kita dapat pembelajaran yang
sangat berharga. Keunikan masyarakat Rote Ndao memang gw kasih jempol dahhhh…
Niat yang pada awalnya itu berbagi disana, tapi malah gw yang mendapatkan
banyak pembelajaran akan arti hidup kita ini.
"Memenuhi tugas kita untuk belajar sebanyak mungkin akan memungkinkan kita untuk memberikan kontribusi kepada dunia di sekitar kita. Hidup itu adalah proses pembelajaran untuk perbaikan diri. Apapun kejadian yang loe alami hari ini, dan dengan siapun kamu bertemu dengan orang, maka jadikanlah itu sebagai pembelajaran yang berharga dalam hidup loe"
Author : Edvan Zakaria S.Pd
Seorang lulusan sarjana pendidikan yang ingin
sekali mengabdikan ilmunya di mana saja dengan semangat berbagi dan menyebarkan semangat positif untuk
orang-orang di sekitarnya. Memulai perjalanannya meninggalkan hiruk-pikuk
ibukota yang sudah membesarkannya selama ini, untuk berbagi. Tulisan ini dibuat untuk menginspirasi pemuda pemudi, karena bahwasanya pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan ini dan traveling adalah salah satu bentuk pembelajaran dari proses perjalanan ini dan dapat berbagi dengan siapun, dimana kita dapat berguna dan bermanfaat untuk banyak orang
Berani Traveling, Berani Education, Berani Sharing Dalam Mencari Makna Perjalananmu!
Ikuti travel blog TES NUSANTARA KU di social media : Instagram @tesnusantara, Twitter @bungbob & like Facebook tes nusantara.