TES NUSANTARA adalah Travelling - Education - Sharing yang salah satu bentuk implementasi kecintaan terhadap keindahan Indonesia berawal dari menyukai jalan-jalan tapi dapat belajar dari sebuah arti perjalanan dan dari situlah kita dapat berbagi
Pada tanggal 29 maret 2015, kali ini saya di beri kesempatan untuk mengekplore danau kelimutu dimana danau ini adalah maskot wisata yang berada di ENDE, FLORES NTT. Taman nasional initerdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung dengan Gunung Kelibara (1.630 mdpl) sebagai puncak tertinggi. Gunung Kelimutu, terdapat danau Danau tiga warna yang juga merupakan tempat dari Taman Nasional Kelimutu.
Di dalam Taman Nasional Kelimutu, terdapat arboretum, hutan kecil seluas 4,5 hektare yang mewakili koleksi keanekaragaman flora di daerah tersebut. Di sana terdapat 78 jenis pohon yang dikelompokkan ke dalam 36 suku. Beberapa koleksi flora yang merupakan endemik Kelimutu adalah uta onga (Begonia kelimutuensis), turuwara (Rhododendron renschianum), dan arngoni (Vaccinium varingiaefolium). Argoni yang berbunga kecil putih dan akan berubah menjadi hitam ketika matang, diyakini masyarakat setempat sebagai makanan para dewa.
Keunikan warna itulah yang membuat para wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung, dan “mutu” yang berarti mendidih. Danau ini terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Untuk mencapai danau ini, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende atau 13 km dari Kampung Moni.
Gerbang masuk Kelimutu
Di pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu ini menandakan kita sudah memasuki kawasan taman nasional dan disebelah kanan gerbang terdapat kantor dan loket masuk menuju ke taman nasional kelimutu. Untuk menikmati indahnya danau tersebut, wisatawan hanya membayar retribusi sebesar Rp 5.000 hari biasa dan Rp.7.500 hari libur, itu khusus untuk wisatawan domestik berbeda dengan wisatawan mancanegara di hari biasa dikenakan Rp.150.000 dan di hari libur Rp. 225.000. untuk sepeda motor di kenakan Rp.5.000, mobil Rp.10.000.
Dari pintu gerbang taman nasional kita harus melakukan perjalanan kembali sekitar 2-4 km menuju tempat parkir. di tempat parkir juga terdapat warung kecil yang menyuguhi makanan ringan dan penjual songket khas Ende. tidak lupa terdapat plang peta wisata yang dapat menunjukan jalan menuju tugu puncak kelimutu. Jalan masuk menuju tepi danau berupa anak tangga dan jalan bebatuan ditempuh dengan berjalan kaki.
Peta lokasi Kelimutu
Waktu paling baik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah subuh untuk menyaksikan Sunrise (terbitnya matahari), akan tetapi menurut warga pun danau kelimutu ini juga meyuguhiSunset (matahari terbenam). sayang dalam perjalanan yang saya lakukan di sore hari sehingga saya tidak dapat melihat Sunsetdikarenakan langit tidak tampak karna adanya awan kabut yang turun sehingga tidak terlihat matahari. tidak ada kata sia-sia, saya mengabadikan sedikit photo saya di sini.
Tangga menuju Tugu Kelimutu
Esoknya saya kembali dengan berangkat menuju danau kelimutu jam 04.30 Wita, tanpa panjang lebar saya langsung menuju ke tugu puncak kelimutu dan menemukan beberapa warga yang menjual makanan dan minuman ringan seperti popmie dan kopi teh. satu persatu para wisatawan pun berdatangan untuk menyaksikan matahari terbit. seketika matahari pun mulai mengintip dengan cahaya-cahaya manisnya yang berwarna orange dengan perlahan-lahan. saya pun sigap untuk mengambil bendera Merah Putih saya dalam mewujudkan rasa nasionalisme saya terhadap bangsa INDONESIA ini.
Sunrise di Kelimutu
Indonesia Selalu Ada
Ternyata dengan saya berpose dengan menggunakan bendera merah putih, banyak para wisatawan yang meminjam bendera untuk berpoto dengan bendera kebangsaannya, tidak luput bule pun meminjam bendera saya.
Bersama Team Ekspedisi NKRI Wilayah ENDE
Bule dari Polandia
MITOS UNIK DARI WARNA DANAU KELIMUTU
Danau kelimutu pada hari kedatangan saya berwarna Hitam, Hijau Muda dan Hijau Tua. Selain keindahan alam yang membuat decak kagum siapa pun yang melihatnya, Danau Tiga Warna juga sampai saat ini masih lekat dengan legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warni danau ini memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Saat ini Danau Kelimutu menyuguhkan pemandangan danau 3 warna yang pada waktu tertentu warnanya dapat berubah yaitu Warna Biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” diyakini oleh penduduk setempat menjadi tempat berkumpulnya orang-orang meninggal di usia muda.
Warna Merah atau “Tiwu Ata Polo” diyakini menjadi tempat berkumpul arwah orang-orang yang semasa hidupnya sering melakukan perbuatan jahat. Sedangkan Warna Putih atau “Tiwu Ata Mbupu” diyakini oleh warga desa sebagai tempat berkumpulnya arwah-arwah leluhur mereka yang meninggal ketika mereka tua.
Kepercayaan Masyarakat
Selain itu, masyarakat setempat percaya bahwa danau tersebut adalah danau keramat dan memberikan kesuburan pada daerah sekitarnya. Maka tak jarang sering diadakan upacara adat di danau tersebut di mana masyarakat memberikan persembahan hasil bumi kepada arwah di danau tersebut.
Berbagai Jenis Flora - Fauna
Gunung Kelimutu juga menyimpan pesona flora dan fauna yang tidak kalah menarik. Di sekeliling gunung, wisatawan dapat menemukan tumbuh-tumbuhan yang jarang ditemukan di wilayah Flores lainnya sperti pinus, cemara, kayu merah dan edelweis. Sedangkan ragam fauna yang terdapat di hutan Kelimutu adalah rusa, babi hutan, ayam hutan, elang dan lain-lain.
Di sekitar danau terdapat pondok jaga, tempat berteduh untuk wisatawan, dan toilet, serta beberapa losmen kecil bagi para wisatawan yang hendak menginap, juga beberapa restoran. Perlu diketahui bahwa waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah bulan Juli dan Agustus.
Bersama pemandu lokal
Bersama Bule Australia
Bersama keluarga dari Korea
Yeesssssssss I WAS HERE ~KELIMUTU~
" Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)"
Author : Edvan Zakaria S.Pd
Seorang lulusan sarjana pendidikan yang ingin sekali mengabdikan
ilmunya di mana saja dengan semangat berbagi dan menyebarkan semangat positif
untuk orang-orang di sekitarnya. Memulai perjalanannya meninggalkan hiruk-pikuk
ibukota yang sudah membesarkannya selama ini, untuk berbagi. Tulisan ini
dibuat untuk menginspirasi pemuda pemudi, karena bahwasanya pengalaman adalah
guru terbaik dalam kehidupan ini dan traveling adalah salah satu bentuk
pembelajaran dari proses perjalanan ini dan dapat berbagi dengan siapun, dimana
kita dapat berguna dan bermanfaat untuk banyak orang